“Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.”
Ketika merayakan suatu perayaan
istimewa, kita cenderung akan mengundang orang-orang penting, kerabat
dekat, dan orang-orang yang kita anggap spesial. Pernahkah kita berfikir
untuk mengundang anak jalanan yang belum tentu sehari mereka bisa makan
seperti yang kita rasakan sekarang? Sebenarnya apa motivasi kita
mengundang orang-orang yang kita lihat berada dan terpandang?
Menurut Injil Lukas, Yesus mengingatkan kita dengan keras bahwa
ketika kita mengadakan perjamuan jangan mengundang mereka yang mampu
membalas undanganmu nanti, tetapi undanglah mereka yang tidak mampu
membalasnya. Biasanya perjamuan dilakukan dengan mengundang kerabat
untuk diajak makan bersama sampai puas. Undangan perjamuan juga
diberikan kepada mereka yang juga pernah mengundangnya. Jadi ada suatu
hubungan timbal balik dan saling membalas di antara yang mengundang dan
yang diundang. Yesus datang dengan memunculkan tradisi yang sama sekali
berbeda! Dia dengan tegas mengatakan, undanglah orang-orang miskin,
orang cacat, orang lumpuh, dan orang buta.Maksudnya adalah, ketika kita
memiliki kebahagiaan bagikanlah kebahagiaan itu kepada orang-orang yang
belum pernah merasakan kebahagiaan, kepada orang-orang yang terhina
dalam masyarakat, dan orang-orang yang selama ini kurang diperhatikan.
Hal ini sebagai bukti bahwa pemberian kita itu dilakukan atas dasar
tulus iklas dan tidak mengharapkan balasan.
Sering kali motivasi kita melakukan
sesuatu adalah untuk mencari keuntungan sendiri bukan? Ketika menolong
atau memberi kepada orang lain, kita berharap untuk juga ditolong dan
diberi. Firman Tuhan memperingatkan, berilah kepada orang yang tidak
mampu membalasnya kepada kita maka kita akan menerima balasan dari
Tuhan. Selamat memberi dengan tulus.
Pokok Doa:
Ya Tuhan, kiranya kami dapat memiliki motivasi yang benar dalam memberi,
sehingga kami dapat memberi dengan tulus hati dan tidak mengharapkan
imbalan. Amin.
Ya Tuhan, kiranya kami dapat memiliki motivasi yang benar dalam memberi, sehingga kami dapat memberi dengan tulus hati dan tidak mengharapkan imbalan. Amin.